Rabu, 18 Januari 2017

Kuda Renggong

Apa Itu Kesenian Kuda Renggong?

Menurut Bapak Encep Suharna selaku ketua paguyuban Kuda Renggong, Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat Sunda yang berbentuk seni arak-arakan (pawai) yang berasal dari Sumedang. Dalam buku Deskripsi Kesenian Jawa Barat karya Ganjar Kurnia yang terbit pada tahun 2003, disebutkan bahwa kata “renggong” dalam Kuda Renggong adalah  metatesis  dari kata ”Ronggeng”, maksudnya, kamonesan (keterampilan) cara kuda berjalan yang telah dilatih menari mengikuti irama musik, terutama kendang (Ganjar Kurnia: 2003, 3).

Sejarah Kuda Renggong 

Kuda Renggong adalah keseniraan tradisional asli Sumedang yang muncul pada tahun 1910, di desa Cikurubuk kecamatan Buah dua kabupaten Sumedang. Ketekunan yang dimiliki oleh Aki Sipan yang lahir pada tahun 1870, membuat kuda dapat dilatih agar bisa menggangguk-angguk, mengangkat-angkat kakinya dan berbaris rapih seperti menari. Dengan mendapat dukungan Pangeran Aria Soeria Atmadja, Aki Sipan dapat berkreasi melatih kuda, sehingga kuda yang bisa menari inilah yang diberi nama Kuda Renggong. Kuda pertama yang dilatih oleh Aki Sipan adalah Si Cengek dan Si Dengek. Hal tersebut selanjutnya diikuti oleh beberapa orang pemilik kuda yang melatih kudanya menjadi kuda renggong dan menyewakan pertunjukan kuda renggong kepada masyarakat dengan iringan musik Kendang Pencak. Pertunjukkan kuda Renggong sebagai seni kuda menari diawali pada tahun 1910 di tempat kediaman Dalem (Bupati jaman dahulu) Sumedang pada acara khitanan cucu “Kanjeng Dalem”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar