Kuda Renggong
Apa Itu Kesenian Kuda Renggong?
Menurut
Bapak Encep Suharna selaku ketua paguyuban Kuda Renggong, Kuda Renggong
merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat Sunda yang berbentuk seni arak-arakan
(pawai) yang berasal dari Sumedang. Dalam buku Deskripsi Kesenian Jawa Barat
karya Ganjar Kurnia yang terbit pada tahun 2003, disebutkan bahwa kata
“renggong” dalam Kuda Renggong adalah
metatesis dari kata ”Ronggeng”,
maksudnya, kamonesan (keterampilan) cara kuda berjalan yang telah dilatih
menari mengikuti irama musik, terutama kendang (Ganjar Kurnia: 2003, 3).
Sejarah Kuda Renggong
Kuda
Renggong adalah keseniraan tradisional asli Sumedang yang muncul pada tahun 1910,
di desa Cikurubuk kecamatan Buah dua kabupaten Sumedang. Ketekunan yang
dimiliki oleh Aki Sipan yang lahir pada tahun 1870, membuat kuda dapat dilatih
agar bisa menggangguk-angguk, mengangkat-angkat kakinya dan berbaris rapih
seperti menari. Dengan mendapat dukungan Pangeran Aria Soeria Atmadja, Aki
Sipan dapat berkreasi melatih kuda, sehingga kuda yang bisa menari inilah yang
diberi nama Kuda Renggong. Kuda pertama yang dilatih oleh Aki Sipan adalah Si
Cengek dan Si Dengek. Hal tersebut selanjutnya diikuti oleh beberapa orang
pemilik kuda yang melatih kudanya menjadi kuda renggong dan menyewakan
pertunjukan kuda renggong kepada masyarakat dengan iringan musik Kendang
Pencak. Pertunjukkan kuda Renggong sebagai seni kuda menari diawali pada tahun
1910 di tempat kediaman Dalem (Bupati jaman dahulu) Sumedang pada acara
khitanan cucu “Kanjeng Dalem”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar